Seting kelas yang konstruktif
didasarkan pada nilai-nilai konstruktif dalam proses belajar, termasuk
kolaborasi, otonomi individu, refleksi, relevansi pribadi dan pluralisme.
Seting kelas yang konstruktif akan memberikan kesempatan aktif belajar. Mengacu
pada pendekatan holistik dalam pendidikan, seting kelas konstruktif
merefleksikan asumsi bahwa proses pengetahuan dan pemahaman akuisisi adalah
benar-benar melekat pada konteks sosial dan emosional saat belajar.
Karakteristik seting kelas konstruktif untuk belajar adalah terkondisikannya
belajar secara umum, instruksi, dan belajar bersama.
Ada lima metode kunci untuk merancang
seting kelas yang konstruktif, yaitu:
a.
Melindungi pemelajar dari
kerusakan praktik instruksional dengan mengembangkan otonomi dan kontrol
pemelajar, mendorong pengaturan diri dan membuat instruksi secara pribadi yang
relevan dengan pemelajar
b.
Mmenciptakan konteks belajar
yang mendorong pengembangan otonomi pribadi
c.
Mengkondisikan pemelajar dengan
alasan-alasan belajar dalam aktivitas belajar
d.
Mendorong pengaturan diri
dengan pengembangan keterampilan dan tingkah laku yang memungkinkan pemelajar
meningkatkan tanggung jawab dalam belajarnya; dan
e.
Mendorong kesadaran belajar dan
pengujian kesalahan (Hadi Mustofa, 1998).
Penataan dan atau pengelolaan kelas
dalam PAIKEM perlu mempertimbangkan enam elemen Constructivist Learning
Design (CDL) yang dikemukakan oleh Gagnon and Collay, yaitu situation,
groupings, bridge, questions, exhibit, and reflections. Situation,
terkait dengan hal-hal berikut; apa tujuan episode pembelajaran yang akan
dicapai, apa yang diharapkan setelah siswa keluar ruangan kelas, bagaimana
mengetahui bahwa siswa telah mencapai tujuan, tugas apa yang diberikan kepada
siswa untuk mencapai tujuan, bagaimana deskripsi tugas tersebut (as a
process of solving problems, answering question, creating metaphors, making
decisions, drawing conclusions, or setting goals).
Grouping, dapat dilakukan berdasarkan karakteristik siswa atau didasarkan
pada karakteristik materi. Bridge, terkait dengan; aktivitas apa yang
dipilih untuk menjembatani atara pengetahuan yang telah dimiliki siswa
sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan dibangun siswa.
Question,
pertanyaan apa yang dapat membangkitkan tiap elemen desain (panduan pertanyan
apa yang dapat mengintrodusir situasi, menata pengelompokan, dan membangun
jembatan), pertanyaan klarifikasi apa yang digunakan untuk menengetahui cara
berpikir dan aktivitas belajar siswa.
Exhibit,
bagaimana siswa merekan dan memamerkan kreasi mereka melalui demonstrasi cara
berpikir mereka dalam menyelesaikan dan atau memenuhi tugas.
Reflections,
bagaimana siswa melakukan refleksi dalam menyelesaikan tugas mereka, apakah
siswa ingat tentang (feeling, images, and language of their thought),
apa sikap, proses, dan konsep yang akan dibawa siswa setelah keluar kelas.
0 komentar:
Posting Komentar