Strategi Pembelajaran Aktif



Para pakar pendidikan mengemukakan berbagai pengertian tentang pembelajaran aktif. Hollingsworth dan Lewis menyatakan “siswa belajar aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat baik secara mental ataupun secara fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif (Pat Hollingsworth dan Gina Lewis: 2008).  Siberman menambahkan pada saat kegiatan belajar itu aktif, peserta didik melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka menggunakan otak mereka, mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajarn” (Mel Silberman: 2007).
Zaini dkk. mengemukakan pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Melalui pembelajaran aktif, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Melalui cara ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.     
Menurut Suprijono pembelajaran aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik. Dinamika untuk mengartikulasikan dunia idenya dan mengkonfrontir ide itu dengan dunia realitas yang dihadapinya. Adapun menurut Hartono pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.
Junaedi dkk. menyatakan pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memberdayakan seluruh potensi siswa agar mampu belajar melalui berbagai aktivitas berbicara, mendengar, menulis, membaca dan melakukan refleksi. Pembelajaran aktif menuntut adanya dialog baik kepada diri sendiri maupun orang lain dan menginginkan adanya pengalaman nyata dan melakukan pengamatan. Pembelajaran aktif menurut Samadhi adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antarsiswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.
Berdasarkan berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif membangun sendiri konsep dan makna melalui berbagai macam kegiatan. Pembelajaran aktif dikembangkan agar perhatian siswa tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Menurut Bonwell pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1)      Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. Siswa tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi.
2)      Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran.
3)      Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi.
4)      Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Di samping karakteristik yang disebutkan di atas, secara umum suatu proses pembelajaran aktif melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan kooperatif yang membutuhkan tanggung jawab individual sekaligus ketergantungan positif antaranggota kelompok. Setiap individu terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan guru harus mendapatkan penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat tanggung jawab individual siswa. Siswa juga terlibat dengan pemanfaatan berbagai sumber belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Agar proses pembelajaran aktif dapat berjalan dengan efektif, diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.
Atmosfer pembelajaran aktif mendukung untuk mengembangkan keterbukaan dan penghargaan terhadap semua gagasan siswa. Siswa juga merasa nyaman mengemukakan pendapat atau menanggapi pendapat orang lain karena terjadi banyak interaksi antarsiswa.  Pemindahan peran pada siswa untuk aktif belajar dapat mengurangi kebosanan bahkan bisa menimbulkan minat belajar yang besar pada siswa. Pembelajaran aktif yang telah dirancang secara maksimal tidak dapat terlaksana dengan baik jika tidak tersedia lingkungan dan sumber belajar yang memadai. Misalnya, jika siswa diminta untuk melakukan eksperimen, maka perlu disiapkan petunjuk eksperimen serta alat dan bahan untuk eksperimen atau ketika siswa diminta mendiskusikan bahan bacaan dari buku tertentu, harus dipastikan bahwa siswa mudah mendapatkan buku yang dimaksud.
Dengan demikian kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan sehingga penguasaan materi juga meningkat. Pada akhirnya hal ini akan membuat proses pembelajaran mencapai learning outcomes yang diinginkan.
Pembelajaran aktif dapat diimplementasikan dengan memperhatikan beberapa prinsip berikut ini:
1)        Memperluas ragam pengalaman belajar siswa.
2)        Memanfaatkan kelebihan interaksi antara siswa dengan orang lain maupun dengan sumber belajar yang lain.
3)        Memberi peluang berlangsungnya dialog dan pengalaman langsung.
Metode apapun yang dilakukan guru pada saat menerapkan pembelajaran aktif, akan memerlukan banyak waktu. Junaedi dkk. mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melaksanakan pembelajaran aktif, yaitu:
1)        Tujuan pembelajaran harus ditunjukkan dengan jelas. Siswa yang tidak terbiasa dengan pembelajaran aktif mungkin akan mengalami kesulitan ketika mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu menegaskan dan menjelaskan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat berpartisipasi untuk mencapainya.
2)        Siswa perlu diberitahu apa yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Siklus pembelajaran aktif mungkin akan terdiri atas beberapa tahap kegiatan. Guru perlu menjelaskan pada siswa tiap-tiap tahap pembelajaran dan apa yang akan dicapai dalam tahap tersebut.
3)        Siswa perlu mendapatkan petunjuk yang jelas dalam setiap kegiatan, agar pembelajaran berjalan dengan efektif. Setiap kegiatan perlu petunjuk mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa. Pada kegiatan diskusi misalnya, akan lebih baik apabila setiap kelompok peserta diberi lembar kerja. Guru juga perlu membantu menjelaskan pada siswa apabila siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan.
4)        Guru perlu memilih teknik pembelajaran aktif yang sesuai dengan konsep yang dipelajari siswa. Untuk setiap konsep yang dipelajari siswa terdapat pilihan metode yang sesuai. Guru perlu memilih metode tersebut, sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif.
5)        Guru perlu menciptakan iklim pembelajaran yang aktif. Penyelenggaraan pembelajaran aktif perlu dukungan iklim pembelajaran yang kondusif. Guru perlu mengembangkan keterbukaan dalam pembelajaran. Setiap gagasan perlu dihargai bahkan gagasan yang kurang tepat juga perlu ditoleransi. Dengan demikian siswa merasa aman dan nyaman secara psikologis ketika terlibat dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran di kelas terdiri dari tiga bagian kegiatan yang terurut, yaitu: kegiatan awal (pendahuluan), kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup). Strategi pembelajaran aktif dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa pada setiap bagian kegiatan tersebut. Berikut ini dijelaskan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan siswa di awal, inti dan akhir pembelajaran.
 Dalam pembelajaran aktif bagian kegiatan awal merupakan bagian yang penting. Pada bagian ini pembelajaran haruslah dapat membangkitkan motivasi siswa dalam mempelajari topik yang dibahas serta menyadarkan mereka tentang apa yang seharusnya dikuasai setelah pembelajaran berakhir. Beberapa alternatif kegiatan yang dapat dilakukan di antaranya sebagai berikut:
1)      Mengucapkan salam pembuka yang menghangatkan siswa.
2)      Mengajukan kasus-kasus nyata dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan konsep/topik yang sedang dipelajari. Hal tersebut akan mengesankan bahwa topik yang dipelajari memang sangat penting dan berguna dalam kehidupan. Selain itu berbagai pendapat yang siswa ajukan juga dapat dimanfaatkan untuk menggali pengetahuan awal mereka tentang konsep yang dipelajari.
3)      Meminta siswa untuk mencermati dan memberikan komentar tentang video, gambar dan sketsa yang terkait dengan konsep yang akan dipelajari dan meminta komentar siswa.
4)      Mendemonstrasikan suatu alat peraga di depan kelas dan meminta siswa mengomentarinya.
5)      Menyampaikan fakta-fakta perkembangan IPTEK terkait dengan konsep yang akan dipelajari.
Dalam pelaksanaannya, guru perlu menyiapkan pertanyaan menantang dan mengajukan suatu kasus. Upayakan agar pertanyaan merupakan jenis pertanyaan terbuka sehingga banyak kesempatan bagi siswa untuk menjawab dan mendapatkan respon positif dari guru. Selain itu, pada kegiatan awal ini perlu ditegaskan tujuan-tujuan atau kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran. Urutan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran juga perlu disampaikan.
Adapun bagian inti pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang membimbing siswa untuk membangun konsep. Pada kegiatan inti siswa terlebih dahulu diberikan kesempatan melalui berbagai pilihan kegiatan untuk membangun konsep. Pemilihan kegiatan harus cermat dan menjamin siswa untuk mengikuti langkah-langkah pengumpulan informasi, pemaknaan informasi, pembangunan konsep dan pengkomunikasian konsep kepada siswa. Guru juga menyampaikan penguatan konsep dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk  berlatih menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam kasus-kasus kehidupan nyata. Tantangan lain dalam mengembangkan bagian inti adalah mempertahankan agar proses pembelajaran dari satu pertemuan ke pertemuan lain selalu menarik dan bervariasai. Menarik berarti bahwa guru harus memilih metode yang tepat dalam pembelajaran sehingga membantu siswa untuk aktif membangun konsep secara mandiri. Bervariasi berarti bahwa metode pembelajaran aktif yang dipilih tidak hanya satu tetapi berbeda-beda sesuai dengan topik yang dipelajari.
Bagian akhir pembelajaran adalah kegiatan guru untuk mengetahui apakah siswa telah berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1)   Guru meminta siswa membuat rangkuman tentang hal-hal yang telah dipelajari.
2)   Siswa mempresentasikan secara lisan poin-poin penting yang telah mereka pelajari.
3)   Guru memotivasi siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diperoleh dan menyelesaikan tugas rumah secara mandiri atau kelompok,
4)   Guru memberikan informasi tentang materi pertemuan berikutnya,
5)   Guru meminta penilaian dari siswa guna perbaikan proses pembelajaran Memberikan salam penutup.

4 komentar: