This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 08 April 2013

Metode Jibril


Terminology (istilah) metode Jibril yang digunakan sebagai nama dari pembelajaran membaca Al-Qur’an yang diterapkan di PIQ Singosari Malang, adalah di latar belakangi perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengikuti bacaan Al-Qur’an yang telah diwahyukan melalui malaikat Jibril. Menurut KH. M. Bashori Alwi (dalam Taufiqurrohman) sebagai pencetus metode jibril, bahwa teknik dasar metode jibril bermula dengan membaca satu ayat atau lanjutan ayat atau waqaf, lalu ditirukan oleh seluruh orang-orang yang mengaji. Sehingga mereka dapat menirukan bacaan guru dengan pas. Metode jibril terdapat 2 tahap yaitu tahqiq dan tartil.

Metode Nahdhiyyah



Metode an-Nahdliyah adalah salah satu metode membaca Al-Qur’an yang muncul di daerah Tulungagung, Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah lembaga pendidikan Ma’arif Cabang Tulungagung. Karena metode ini merupakan metode pengembangan dari metode Al-Baghdadi maka materi pembelajaran Al-Qur’an tidak jauh berbeda dengan metode Qiraati dan Iqra. Dan perlu diketahui bahwa pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”.
Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri, yaitu:
1)      Program buku paket  yaitu program awal sebagai dasar pembekalan untuk mengenal dan memahami serta mempraktekkan membaca Al-Qur’an
2)      Program sorogan Al-Qur’an yaitu progam lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk mengantarkan santri mampu membaca Al-Qur’an sampai khatam.
Dalam metode ini buku paketnya tidak dijual bebas bagi yang ingin menggunakannya atau ingin menjadi guru pada metode ini harus sudah mengikuti penataran calon guru metode An-Nahdliyah. Dalam program sorogan Al-Qur’an ini santri akan diajarkan bagaimana cara-cara membaca Al-Qur’an yang sesuai dengan sistem bacaan dalam membaca Al-Qur’an. Dimana santri langsung praktek membaca Al-Qur’an besar. Disini santri akan diperkenalkan beberapa sistem bacaan, yaitu  tartil, tahqiq, dan taghani.

Metode Iqra'



Metode iqra adalah suatu Metode membaca Al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqra terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
Metode Iqra ini disusun oleh Ustadz As’ad Humam yang berdomisili di Yogyakarta. Kitab Iqra dari keenam jilid tersebut di tambah satu jilid lagi yang berisi tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat petunjuk pembelajarannya dengan maksud memudahkan setiap orang yang belajar maupun yang mengajar Al-Qur’an. 
Metode iqra ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam, karena ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Al-Qur’an dengan fasikh). Bacaan langsung tanpa di eja. Artinya tidak diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih bersifat individual.

Metode Qiraati



Metode Qiraati disusun oleh K.H. Dahlan Salim Zarkasyi pada tahun 1986 bertepatan pada tanggal 1 Juli. H.M Nur Shodiq Achrom (sebagai penyusun didalam bukunya “Sistem Qoidah Qiro’ati” Ngembul, Kalipare), metode ini ialah membaca Al-Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid sistem pendidikan dan pengajaran metode Qiro’ati ini melalui sistem pendidikan berpusat pada murid dan kenaikan kelas/jilid tidak ditentukan oleh bulan/tahun dan tidak secara klasikal, tapi secara individual (perseorangan). 
Dalam melaksanakan metode Qiraati ini, terdapat beberapa prinsip yang harus dilakukan baik untuk pendidik maupun peserta didik; Pendidik dalam hal ini pertama harus selalu Tiwasgas, yaitu singaktan dari teliti, waspada, dan tegas. Kedua harus Daktum, yaitu tidak boleh menuntun peserta didik dengan tanpa berfikir. Sementara pesrta didik harus bisa LCTB, yakni dapat membaca setiap paket Qiraati dengan lancar, cepat, tepat dan benar.

Metode Al-Baghdadi



Metode membaca al-Qur’an yang berasal dari Baghdad, Irak. Metode ini tersusun (tarkibiyah), maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih kita kenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. 
Cara pembelajaran metode ini dengan menghafal dan mengeja mudul yang yang dikenal dengan turutan, modul membaca huruf-huruf Hijaiyyah yang terdiri dari contoh-contoh yang sudah cukup pariatif dan dilanjutkan dengan praktek langsung membaca Al-Qur’an juz ke-30 yang terkenal dengan Juz Amma.

Metode Drill



Metode Drill adalah suatu metode pembelajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pengajaran yang sudah diberikan  (Armai Arief: 2002). Menurut Zakiah Darajat, penggunaan istilah latihan sering disamakan dengan istilah ulangan padahal maksudnya berbeda, latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik  dikuasai sepenuhnya sedangkan ulangan adalah hanya sekedar untuk mengukur sudah sejauh mana ia menyerap pelajaran tersebut (Zakiah Darajat: 1995).
 Rasulullah SAW mengajarkan doa-doa yang penting dan ayat-ayat Al-Quran kepada para sahabat secara praktis, Rasulullah membacakanya dan mengulangnya dihadapan mereka disertai dengan memperdengarkan ayat dan doa itu dengan maksud mendapatkan pembetulan (Abdurrahman Nahlawi: 1992).
Dalam konsep pendidikan Islam zaman pertengan mirip dengan metode talqin yakni metode yang kerjanya dimulai dengan cara memperdengarkan bacaan suatu ayat atau teks tulisan secara tartil dan berulang-ulang hingga sempurna. Bacaan ayat atau teks tersebut tulisan tersebut diikuti oleh salah seorang muridnya yang agak pandai dan selanjutnya diikuti oleh para siswa lainnya secara keseluruhan (Abuddin Nata: 2005).
Dalam proses pembelajran Metode Drill biasanya digunakan pada materi pelajaran yang memiliki tujauan untuk:
1)     Memiliki keterampilan motorik atau gerak seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk atau melaksanakan gerak dalam olahraga.
2)     Mengembangkan kecakapan intelek seperti mengalahkan, membagi, menjumlah, mengurangi, agar menarik dalam menghitung.
3)     Dapat menggunakan daya pikirannya yang makin lama makin bertambah baik, karena pengajaran yang baikmaka anak didik akan menjadi lebih teratur dan lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya. 
Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam (Armai Arief: 2002).